Monday, June 18, 2007

2004... perubahan langkah besar

Tahun 2004, merupakan tahun yang sangat luar biasa dan kehidupanku. Awal tahun, aku menjadi mualaf. Ya...aku menjadi muslim dan menjadi anak kecil untuk belajar mengenal Sang Khalik, belajar mengenal bagaimana dunia dan isinya diciptakan. Saat terberat saat itu adalah aku belajar sholat. Aku harus belajar membaca Al Qur'an. Hanya satu pesan dari guru - guru dan ustad yang membimbingku yaitu sabar. Ya...Allah, ampuni kami yang lemah ini dan penuh dosa. Sejak awal, aku sudah diberitahu, bahwa aku akan banyak menemukan hal baru dan bahkan sesuatu yang belum pernah kualami. Tetapi sekali lagi aku harus bisa bersabar dan pasrah, bahwa semuanya itu adalah milik dari Sang Pencipta.
Entah, mengapa dan bagaimana, sejak saat itu, seolah - olah, telah ditunjukan dimana dan bagaimana harus melangkahkan kaki. Kaki serasa ringan untuk melangkah. Sungguh besar kuasaMu Ya Allah, ampunilah dosa hamba. Pada awalnya, aku merasa bahwa aku hanya seorang sendiri di perantauan, tetapi sejak menjadi muslim, aku merasakan banyak sekali saudara dan keluarga. Ada kegiatan baru, waktu itu yaitu setiap waktu sholat, aku selalu berpindah masjid dan sholah berjamaah di masjid yang berlainan. Biasanya setelah itu, aku sempatkan untuk belajar ilmu agama dengan jamaah disitu atau biasanya aku belajar dengan pengurus atau imam masjidnya.
Semakin aku belajar, semakin kecil dan bodohnya aku. Hal ini yang menyebabkan aku selalu ingin belajar. Ustad yang membimbingku mulai dari ulama dari Martapura sampai ustad muda yang baru selesai studinya. Aku berusaha untuk bisa menempatkan apa yang diajarkan dalam diriku. Saat yang begitu kunantikan adalah sholat berjamaah. Yang kurasakan saat itu adalah kedamaian dalam kebersamaan. Sungguh luar biasa, Alhamdulillah.

Monday, June 11, 2007

Masa Perubahan


Awal dari perubahan diri seseorang adalah ketika seseorang itu merasa statis, tidak ada suatu yang berarti dalam kehidupannya atau arah hidup yang kurang jelas karena kurang adanya tantangan. Perubahan berangkat dari titik nadir ( terendah ) kemudian melewati suatu proses sehingga menuju arah perjalanan kehidupan yang baru. Perubahan mengarah kepada kehidupan yang lebih baik. Tapi apabila mengarah ke kehidupan yang kurang baik itu bukan perubahan tapi kemunduran. Kedamaian senantiasa menjadi dambaan tiap orang, tiap suku bangsa bahkan tiap peradaban manusia. Dalam perjalanannya pencapaian perdamaian itu sendiri malah menghasilkan suatu ketidak damaian dalam kehidupan manusia, bila mengingat dalam pengantar ilmu hukum dikatakan " keadilan bagi seseorang atau sekelompok orang akan menghasilkan ketidakadilan bagi seseorang atau sekelompok orang yang lain". Apakah juga demikian dalam pencapaian kedamaian ? Perjalanan yang dibarengi dengan pendewasaan berpikir tentunya tidak mengharapkan kondisi diatas, tetapi sebaliknya, yaitu kedamaian seseorang membawa kedamaian juga bagi orang lain. Proses dalam pencapaiannya yang harus dikaji ulang, apakah mengikutkan keinginan pribadi atau golongan dalam pencapaian kedamaian itu ?. Demikian juga perubahan itu, mengarah ke kehidupan yang lebih damai, tentram dan bahagia. Ambisi pribadi, sifat egois dan memandang orang lain lebih rendah dari diri sendiri yang meracuni arah perubahan itu. Demikianlah dunia sekarang, seolah - olah mencari perdamaian itu seperti harus mengemis, padahal Allah SWT menciptakan dunia dan menjadikan manusia untuk mencapai kedamaian bersamaNya.

Wednesday, June 6, 2007

2000....

Tahun 2000, sebagian orang menyebut tahun dimulainya era millenium, era perubahan. Suara globalisasi dan demokrasi disuarakan, entah orang paham atau tidak tentang perubahan itu sendiri. Jalan kehidupanpun banyak perubahan, orang semakin berani bicara, tetapi masih takut bicara tentang kebenaran. 2000, era dimana kebenaran itu sangat mahal. Kebohongan mulai dianggap sebagai kebenaran. Jalan yang dirintis sejak tahun 1998, harus juga dibenahi. Terlambat tetapi jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.
Pilihan untuk mengembangkan kemampuan dibidang industri pertambangan adalah tantangan baru, kesempatan baru dan ilmu baru. Harapan untuk melihat berdirinya sebuah bendera, yang kuat berkibar semakin nyata.
Harapan memang hanya sebuah harapan tanpa bekerja keras. Hasilnya pun akan berbeda jika hanya berdiam diri. Tantangan demi tantangan harus dihadapi dengan doa dan ketabahan. Belajar menjadi insan dengan jiwa besar. Apa arti titisan dari " Putra Sang Fajar" jika tidak tabah dalam doa dan keimanan.